Kopi Indonesia Di Mata Indonesia

Unknown 19.02

Jika ditanya pendapat saya secara umum mengenai kopi Indonesia, maka inilah jawaban saya: Kopi Indonesia ialah salah satu kopi terbaik di dunia. Pasar ekspornya hingga Amerika, Eropa dan belakangan semakin banyak ke Jepang, Taiwan dan Korea.

Kopi Indonesia dikenal memiliki karakteristik yang khas, berasa spicy (rempah-rempah), aroma yang kuat dan tingkat keasaman tidak terlalu tinggi sehingga sangat sesuai untuk semua segmen konsumen.

Beberapa biji kopi Indonesia yang cukup terkenal di pasar dunia antara lain, kopi Sumatra. Kopi Sumatra terkenal dengan arabika dan robusta dari Takengon atau lebih akrab disebut kopi Gayo; kopi Mandheling dari kawasan perkebunan di Tapanuli Selatan (berasal dari kata Mandailing, salah satu etnis di Sumatra Utara); kopi arabika dan robusta dari Dairi, Sidikalang; kopi arabika dari Lintong Ni Huta (Tapanuli Utara); juga kopi robusta dari Lampung.

Selain dari Sumatra, kopi Indonesia terbaik juga berasal dari Sulawesi Selatan, kerap disebut kopi Kalosi dari Enrekang maupun kopi Toraja. Juga terdapat dari Bali, yakni Kopi Kintamani, kopi Wamena (Papua) dan dari Jawa, seperti dari Jember. Dan masih banyak lagi…

Biji kopi Indonesia lebih berkualitas karena mayoritas tumbuh di kawasan perkebunan lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Padahal, menurut sejumlah penelitian mengenai tanaman kopi, di atas 700 mdpl saja sudah memenuhi syarat untuk penanaman kopi.

Apalagi iklim Indonesia yang tropis menjadi keuntungan lain. Sebab, biji kopi terbaik berasal dari iklim yang lembab, tidak terlalu kering namun tidak juga disertai curah hujan yang terlalu tinggi karena dapat mengganggu proses pembuahan.

Namun, perlu diketahui, dalam beberapa tahun pasar kopi Indonesia masih sering tergantung permintaan pasar dari luar negeri. Ketika krisis ekonomi melanda Amerika, permintaan kopi ke Indonesia pun menurun.

Sebab, kelas kopi Indonesia terbilang premium. Untuk secangkir kopi, orang Amerika sedikitnya mengeluarkan 2 – 4 USD. Pasar domestik sebenarnya sangat potensial dikembangkan agar kopi Indonesia tidak selalu tergantung pasar luar.

Menghidupkan industri dari menengah ke bawah dan atas di bidang kopi akan sangat mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita dari komoditas ini. Antara lain kafe maupu kopitiam untuk konsumsi penikmat kopi lokal.

Juga, industri pengolahan kopi dalam kemasan. Hanya saja memang, dibutuhkan kampanye yang lebih pro aktif agar terbentuk pasar domestik yang kuat. Misalnya, menggelar event di bidang kopi. Kontes barista yang akan menjadi motivasi bagi gerai-gerai kopi untuk meracik kopi terbaik. Jika itu semua bisa dihidupkan, suatu saat Indonesia akan sejahtera dari komoditas ini. tidak hanya petani, tapi juga pelaku industri di hilir.

Istilahnya, akan terciptalah “one product one village”. Kopi Indonesia untuk pasar Indonesia saja terpenuhi—jumlah penduduk 230-an juta, bisa dibayangkan potensi pasar yang sedang terbuka. Jika pun pasar luar meminta, kita tidak lagi selalu bergantung dari mereka. Karena kita sudah punya pasar kopi dalam negeri.

viva.co.id

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »